Kamis, 15 September 2016

Diare

Diare merupakan kondisi yang ditandai dengan encernya tinja yang dikeluarkan dengan frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih sering dibandingkan dengan biasanya. Pada umumnya, diare terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit. Biasanya diare hanya berlangsung beberapa hari, namun pada sebagian kasus memanjang hingga berminggu-minggu.

Penyakit diare biasanya disebabkan oleh
  • Infeksi internal, yaitu infeksi yang terjadi pada saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama dari penyakit diare
  • Infeksi bakteri, infeksi pada tubuh yang diakibatkan dari adanya bakteri sepertu vVibrio coma, Echeseria coli, Salmonella,Shigella,Compilobacter, ersenia dan  Acromonas.
  • Infeksi virus, virus yang mungkin menjadi penyebab dari diare seperti Entero virus(Virus echo, Coxechasi dan  Polimyelitis), Adeno virus, Rota virusdan Astrovirus.
  • Infeksi parasit seperti oleh cacing, protozoa dan jamur.
  • Infeksi parental, yaitu infeksi bagian tubuh lain diluar alat pencernaan, seperti  otitis media akut, tonsilopharingitis dan sebagainya. Keadaan initerutama pada bayi dan anak dibawah 2 tahun
  • Alergi makanan seperti susu dan protein dan makanan lainnya
  • Gangguan metabolic atau malabsorbsi.
  • Iritasi langsung yang mungkin terjadi pada saluran pencernaan oleh makanan.
  • Obat-obatan seperti antibiotic atau yang lainny.
  • Penyakit usus seoerti colitis, ulsertive, crohn desease dan enterocolitis.
  • Factor psikologis rasa takut dan cemas yang anda rasakan juga dapat
  • Obstruksi usus
  • Kurang gizi.

Sedangkan gejala yang akan dialami oleh penderita diare adalah buang air besar terus menerus disertai dengan rasa mulas yang berkepanjangan, dehidrasi, mual dan muntah. Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung, dan perut sering berbunyi. Bila gejala buang air besar terjadi terus menerus dalam 2-3 hari  dan feses  berubah warna menjadi lebih gelap (hitam), atau bahkan perut terasa melilit kram berlebihan, maka penderita harus segera dirujuk ke unit gawat darurat  di rumah sakit terdekat.


Sabtu, 10 September 2016

HIPERTENSI

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat  Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnyaaneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik. Bahkan peningkatan sedang tekanan darah arteri terkait dengan harapan hidup yang lebih pendek
Hipertensi terbagi menjadi hipertensi primer (esensial) atau hipertensi sekunder. Sekitar 90–95% kasus tergolong "hipertensi primer", yang berarti tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas. Kondisi lain yang mempengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin menyebabkan 5-10% kasus lainnya (hipertensi sekunder).
Hipertensi primer
Hipertensi primer (esensial) adalah jenis hipertensi yang paling umum, meliputi sebanyak 90–95% dari seluruh kasus hipertensi. Dalam hampir semua masyarakat kontemporer, tekanan darah meningkat seiring penuaan dan risiko untuk menjadi hipertensi di kemudian hari cukup tinggi. Hipertensi diakibatkan oleh interaksi gen yang kompleks dan faktor lingkungan. Berbagai gen yang sering ditemukan sedikit berpengaruh pada tekanan darah, sudah diidentifikasi , demikian juga beberapa gen yang jarang yang berpengaruh besar pada tekanan darah  tetapi dasar genetik dari hipertensi masih belum sepenuhnya dimengerti. Beberapa faktor lingkungan mempengaruhi tekanan darah. Faktor gaya hidup yang menurunkan tekanan darah di antaranya mengurangi asupan garam dalam makanan, meningkatkan konsumsi buah-buahan dan produk rendah lemak (Pendekatan Diet untuk Menghentikan Hipertensi (diet DASH)). Olah Raga, penurunan berat badan dan menurunkan asupan alkohol juga membantu menurunkan tekanan darah. Kemungkinan peranan faktor lain seperti stres, konsumsi kafein, dan defisiensi Vitamin D[ kurang begitu jelas. Resistensi insulin, yang umum ditemukan pada obesitas dan merupakan komponen darisindrom X (atau sindrom metabolik), juga diduga ikut berperan dalam mengakibatkan hipertensi. Studi terbaru juga memasukkan kejadian-kejadian pada awal kehidupan (contohnya, berat lahir rendah, ibu merokok, dan kurangnya air susu ibu) sebagai faktor risiko bagi hipertensi esensial dewasa. Namun, mekanisme yang menghubungkan paparan ini dengan hipertensi dewasa tetap tidak jelas.
Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder terjadi akibat suatu penyebab yang diketahui. Penyakit ginjal adalah jenis penyebab sekunder yang umum berasal dari hipertensi. Hipertensi juga bisa disebabkan oleh kondisi endokrin, seperti sindrom Cushing, hipertiroidisme, hipotiroidisme, akromegali, sindrom Conn atau hiperaldosteronisme, hiperparatiroidisme, dan feokromositoma. Penyebab lain dari hipertensi sekunder di antaranya obesitas, henti nafas saat tidur, kehamilan, koarktasio aorta, konsumsi akar manis (licorice) yang berlebihan, serta obat resep, obat herbal, dan obat-obat terlarang.

Ada beberapa gejala dari penyakit ini diantaranya
  • Biasanya orang yang menderita hipertensi akan mengalami sakit kepala, pusing yang sering dirasakan akibat tekanan darahnya naik melebihi batas normal.
  • Pandangan kabur
  • Wajah akan menjadi kemerahan.
  • Pada sebagian orang akan mengalami detak jantung yang berdebar-debar.
  • Orang yang mengalami darah tinggi akan mengalami gejala hipertensi seperti pandangan mata menjadi kabur atau menjadi tidak jelas.
  • Sering buang air kecil dan sulit berkonsentrasi.
  • Sering mudah kelelahan saat melakukan berbagai aktivitas.
  • Sering terjadi pendarah di hidung atau mimisan.
  • Gejala hipertensi yang parah bisa menyebabkan seseorang mengalami vertigo.
  • Orang yang mempunyai darah tinggi biasanya akan sensitif dan mudah marah terhadap hal-hal yang tidak dia sukai.


Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa penderita hipertensi yang berusia di atas 18 tahun mencapai 25,8 persen dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Dari angka tersebut, penderita hipretensi perempuan lebih banyak 6 persen dibanding laki-laki. Sedangkan yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan hanya mencapai sekitar 9,4 persen. Ini artinya masih banyak penderita hipertensi yang tidak terjangkau dan terdiagnosa oleh tenaga kesehatan dan tidak menjalani pengobatan sesuai anjuran tenaga kesehatan.

Jumat, 09 September 2016

Diabetes mellitus

Diabetes mellitus (DM) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis adalah kelainan metabolik yang utamanya disebabkan kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin (Insulin resistance), dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.

Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.

Pada tahun 2013, Indonesia memiliki sekitar 8,5 juta penderita Diabetes yang merupakan jumlah ke-empat terbanyak di Asia dan nomor-7 di dunia (dikutip dari Federasi Diabetes Internasional) Dan pada tahun 2020, diperkirakan Indonesia akan memiliki 12 Juta penderita diabetes, karena yang mulai terkena diabetes semakin muda.

Gejala awal penyakit ini :
  • Sering berkemih (Frequent urination)
  • Haus berlebihan (Excessive thirst)
  • Lapar sekali (Increased hunger)
  • Kehilangan berat badan (Weight loss)
  • Nafas berbau buah (Fruity breath odor)
  • Kelelahan (Tiredness)
  • Kehilangan perhatian dan konsentrasi (Lack of interest and concentration)
  • Muntah dan nyeri lambung, seringkali diduga flu (Vomiting and stomach pain, often mistaken as the flu)
  • A tingling sensation or numbness in the hands or feet
  • Kaburnya penglihatan (Blurred vision)
  • Sering terinfeksi (Frequent infections)
  • Penyembuhan luka yang lambat (Slow-healing wounds)
  • Mengompol waktu tidur, pada anak-anak maupun dewasa (Bedwetting, in children and adults)

Dari definisi penyakit diabetes dan faktor serta sebab dasar terjadinya kenaikan kadar gula akhirnya Penyakit Diabetes dibagi menjadi tiga (3) tipe, yaitu:
  • Diabetes melitus tipe 1, yakni diabetes mellitus yang disebabkan oleh  kurangnya produksi hormon insulin oleh organ pankreas, biasanya diabetes ini tidak banyak dikenali gejalanya, karena perkembangan gejalanya hanya beberapa minggu atau bulan saja.
  • Diabetes melitus tipe 2, yakni diabetes mellitus yang disebabkan oleh kurangnya respon tubuh terhadap insulin sehingga penggunaan hormon tersebut menjadi tidak efektif
  • Diabetes gestasional, yakni penyakit diabetes yang sebabkan tubuh tidak bisa merespon hormon insulin karena adanya hormon penghambat respon yang dihasilkan oleh plasenta selama proses kehamilan.

Apa saja upaya untuk mencegah diabetes, selain pola hidup sehat juga ada beberapa kiatnya yaitu:
  • Menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang.
  • Teratur dalam berolahraga.
  • Membatasi konsumsi minuman keras dan soda.
  • Berhenti merokok.





Rabu, 07 September 2016

Selamat Hari Raya Idul Adha 1437 H


Bulan Dzulhijjah ini disebut dengan bulan haji, karena pada bulan ini tepatnya pada tanggal 10 dzulhijjah semua hamba-hamba Allah yang mampu ekonomi dan fisiknya telah berkumpul di padang arofah dengan pakaian serba putih, menundukan wajahnya kehadirat Allah, dengan tujuan yang satu yaitu mengerjakan Ibadah haji untuk mengharapkan ridho dan maghfiroh-Nya. Juga bulan Dzulhijjah ini disebut dengan Hari Raya Qur'ban atau 'Idul Adh-ha, karena seorang muslim mendapat kesempatan untuk beramal bakti dengan menyembelih hewan korban.
Di hari raya Idul Adha , para ummat Muslim yang dari sisi ekonomi memiliki kemampuan amat diserukan kepada mereka untuk melakukan qurban. Seperti pada ayat berikut.

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

 Artinya :
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah (QS. Al-Kautsar : 2).


Kamis, 01 September 2016

Typhoid Fever ( Demam Tifus)


Demam tifoid (Typhoid fever) adalah jenis penyakit yang berkaitan dengan demam . Orang awam menyebutnya dengan demam tifus atau tipes. Penyakit ini biasa disebabkan oleh bakteri yang disebut Salmonella typhi, juga berhubungan dengan bakteri yang menyebabkan keracunan makanan salmonella. Demam tifoid sangat menular. Orang yang terinfeksi bisa menularkan bakteri dari tubuh mereka misalnya melalui feses atau ya
ng paling jarang dalam urin mereka.



Setelah infeksi terjadi akan muncul satu atau beberapa gejala berikut ini:
  • Demam tinggi dari 39° sampai 40 °C (103° sampai 104 °F) yang meningkat secara perlahan mulai sore hari hingga dini hari
  • Tubuh menggigil
  • Denyut jantung lemah (bradycardia)
  • Badan lemah
  • Sakit kepala yang hebat pada malam hari, terutama di belakang kepala
  • Nyeri otot myalgia
  • Kehilangan nafsu makan
  • Konstipasi
  • Sakit perut
  • Pada kasus tertentu muncul penyebaran vlek merah muda ("rose spots").

Ada berbagai macam penanganan terhadap pasien penderita Typhoid fever
  • Pasien tanpa komplikasi dapat diobati secara rawat jalan. Mereka harus disarankan untuk menggunakan teknik mencuci tangan yang ketat dan untuk menghindari menyiapkan makanan untuk orang lain selama sakit.
  • Pengobatan penderita Demam Tifoid di Rumah Sakit terdiri dari pengobatan suportif meliputi istirahat dan diet, medikamentosa, terapi penyulit (tergantung penyulit yang terjadi). Pasien harus tirah baring absolut sampai minimal 7 hari bebas demam atau kurang lebih selama 14 hari.
  • Diet dan terapi penunjuang dilakukan dengan pertama, pasien diberikan bubur saring, kemudian bubur kasar ,  juga perlu diberikan vitamin dan mineral untuk mendukung keadaan umum pasien.
  • Penderita penyakit tifus yang berat, disarankan menjalani perawatan di rumah sakit. Antibiotika umum digunakan untuk mengatasi penyakit tifus. Waktu penyembuhan bisa makan waktu 2 minggu hingga satu bulan.
  • Obat-obat pilihan pertama adalah kloramfenikol, ampisilin/amoksisilin dan kotrimoksasol. Obat pilihan kedua adalah sefalosporin generasi III. Obat-obat pilihan ketiga adalah meropenem, azithromisin dan fluorokuinolonKloramfenikol diberikan dengan dosis 50 mg/kg BB/hari, terbagi dalam 3-4 kali pemberian, oral atau intravena, selama 14 hari. Bilamana terdapat indikasi kontra pemberian kloramfenikol , diber ampisilin dengan dosis 200 mg/kgBB/hari, terbagi dalam 3-4 kali. Pemberian, intravena saat belum dapat minum obat, selama 21 hari, atau amoksisilin dengan dosis 100 mg/kgBB/hari, terbagi dalam 3-4 kali. Pemberian, oral/intravena selama 21 hari kotrimoksasol dengan dosis (tmp) 8 mg/kbBB/hari terbagi dalam 2-3 kali pemberian, oral, selama 14 hari.
  • Penderita penyakit tifus yang berat dapat diberi seftriakson dengan dosis 50 mg/kg BB/kali dan diberikan 2 kali sehari atau 80 mg/kg BB/hari, sekali sehari, intravena, selama 5-7 hari. Pada kasus yang diduga mengalami MDR, maka pilihan antibiotika adalah meropenem, azithromisin dan fluoroquinolon.
  • Bila tak terawat, demam tifoid dapat berlangsung selama tiga minggu sampai sebulan. Kematian terjadi antara 10% dan 30% dari kasus yang tidak terawat. 
  • Jika pengobatan antibiotik gagal untuk membasmi kereta hepatobiliary, kandung empedu harus direseksi. Kolesistektomi tidak selalu berhasil dalam memberantas carrier karena infeksi hati yang terus ada.



Ilustrasi Bakteri Salmonella typhi

Rabu, 31 Agustus 2016

Pemeriksaan Darah Lengkap

Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu suatu jenis pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping itu juga pemeriksaan ini sering dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon terapi pada pasien yang menderita suatu penyakit infeksi.



Pemeriksaan Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan, yaitu :
  • Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. Dalam menentukan normal atau tidaknya kadar hemoglobin seseorang kita harus memperhatikan faktor umur.
  • Hematokrit merupakan ukuran yang menentukan banyaknya jumlah sel darah merah dalam 100 ml darah yang dinyatakan dalam persent (%). Kadar hemoglobin berbanding lurus dengan kadar hematokrit, sehingga peningkatan dan penurunan hematokrit terjadi pada penyakit-penyakit yang sama Nilai normal hematokrit yaitu : pria berkisar 40,7% - 50,3%. wanita berkisar 36,1% - 44,3%.
  • Leukosit (White Blood Cell / WBC) merupakan komponen darah yang berperanan dalam memerangi infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun proses metabolik toksin, dll. Nilai normal leukosit berkisar 4.000 - 10.000 sel/ul darah.
  • Trombosit (platelet).
    merupakan bagian dari sel darah yang berfungsi membantu dalam proses pembekuan darah dan menjaga integritas vaskuler. Beberapa kelainan dalam morfologi trombosit antara lain giant platelet (trombosit besar) dan platelet clumping (trombosit bergerombol). Nilai normal trombosit berkisar antara 150.000 - 400.000 sel/ul darah.
  • Eritrosit (Red Blood Cell / RBC).
    Eritrosit atau sering disebut sel darah merah, adalah bagian darah dengan komposisi terbanyak di dalam darah. Fungsi utamanya adalah sebagai tempat metabolisme makanan untuk dapat menghasilkan energi serta mengangkut O2 (oksigen) dan CO2 (karbon dioksida). Pada penyakit-penyakit kronis seperti penyakit hati, anemia, dan leukemia bias ditemui penurunan jumlah sel darah merah. Pada pemeriksaan lanjutan, biasanya laboratorium akan melampirkan nilai-nilai seperti MCV dan MCHC.
  • Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC).
  • Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR).
  • Hitung Jenis Leukosit (Diff Count).
  • Platelet Disribution Width (PDW).
  • Red Cell Distribution Width (RDW).

Pemeriksaan Darah Lengkap biasanya disarankan kepada setiap pasien yang datang ke suatu Rumah Sakit yang disertai dengan suatu gejala klinis, dan jika didapatkan hasil yang diluar nilai normal biasanya dilakukan pemeriksaan lanjutan yang lebih spesifik terhadap gangguan tersebut, sehingga diagnosa dan terapi yang tepat bisa segera dilakukan. Lamanya waktu yang dibutuhkan suatu laboratorium untuk melakukan pemeriksaan ini berkisar maksimal 2 jam.




Selasa, 30 Agustus 2016

ISPA

ISPA sering disalah-artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar, ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut, yang meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu atau lebih bagian dari saluran napas mulai dari hidung (saluran bagian atas) hingga jaringan di dalam paru-paru (saluran bagian bawah). ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia (radang paru-paru) sering terjadi pada anak-anak terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak sehat. Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau malah berlebihannya pemakaian antibiotik.

ISPA akan menimbulkan gejala yang terutama terjadi pada hidung dan paru-paru. Beberapa gejalanya antara lain:
  • Hidung tersumbat atau berair.
  • Para-paru terasa terhambat.
  • Batuk-batuk dan tenggorokan terasa sakit.
  • Kerap merasa kelelahan.
  • Tubuh merasa sakit.
  • Apabila ISPA bertambah parah, gejala yang lebih serius akan muncul, seperti:
  • Kesulitan bernapas.
  • Demam tinggi dan menggigil.
  • Tingkat oksigen dalam darah rendah.
  • Kesadaran yang menurun dan bahkan pingsan.


Berikut ini adalah beberapa mikroorganisme penyebab munculnya ISPA yang sudah diketahui.
  • Adenovirus. Gangguan pernapasan seperti pilek, bronkitis, dan pneumonia bisa disebabkan oleh virus ini yang memiliki lebih dari 50 jenis.
  • Rhinovirus. Ini adalah jenis virus yang menyebabkan pilek. Tapi pada anak kecil dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah, pilek biasa bisa berubah menjadi ISPA pada tahap yang serius.
  • Pneumokokus. Ini adalah jenis bakteri yang menyebabkan meningitis. Tapi bakteri ini bisa memicu gangguan pernapasan lain, seperti halnya pneumonia.

Sistem kekebalan tubuh seseorang sangat berpengaruh dalam melawan infeksi virus maupun bakteri terhadap tubuh manusia. Risiko seseorang mengalami infeksi akan meningkat ketika kekebalan tubuh lemah. Hal ini cenderung terjadi pada anak-anak dan orang yang lebih tua. Atau siapa pun yang memiliki penyakit atau kelainan dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
ISPA sendiri akan lebih mudah menjangkiti orang yang menderita penyakit jantung atau memiliki gangguan dengan paru-parunya. Perokok juga berisiko tinggi terkena infeksi saluran pernapasan akut dan cenderung lebih sulit untuk pulih dari kondisi ini.

Penderita infeksi saluran pernafasan atas biasanya menerima perawan dokter di rumah sakit atau rawat jalan. Obat untuk melawan virus diberikan agar infeksi segera sembuh dan tubuh cepat pulih. Namun disamping menggunakan perawatan dokter, maka bisa mencoba perawatan alami seperti dibawah ini :
Campurkan sekitar 2 cm jahe ke dalam air rebusan teh Anda dan minum selama dua atau tiga kali dalam sehari. Teh dan jahe akan membantu tubuh dalam melawan infeksi, mengatasi peradangan dan membuat nafas menjadi lebih lega. Anda juga bisa menambahkan madu agar khasiatnya lebih besar.
Jika Anda mengalami sakit tenggorokan yang menyebabkan tenggorokan tidak nyaman, maka bisa mengatasi infeksi dengan berkumur air garam. Campurkan satu sendok teh garam ke dalam segelas air. Gunakan berkumur selama beberapa kali dalam sehari hingga tenggorokan terasa lebih baik.
Jika mengalami gangguan sakit kepala yang sangat berat maka cobalah untuk minum air yang direbus bersama dengan bawang putih. Anda juga bisa mencoba untuk makan sup sayuran yang ditambahkan bawang putih.
Saat terkena ISPA maka tubuh membutuhkan perlawanan yang kuat untuk mengatasi infeksi. Anda juga bisa memperbanyak makan buah yang mengandung vitamin C tinggi. Jadi pengawasan terhadap gejala ISPA sangat baik dilakukan agar kondisi tubuh tidak lebih parah.



Senin, 29 Agustus 2016

Safari KB di PKU Muhammadiyah Jatinom


Safari KB Senyum Terpadu  adalah usaha intensifikasi program KB yang pencanangannya dimulai pada tahun 1983 di Istana Bogor, berasal dari akronim “Sungguh Enak dan Nyaman untuk Masyarakat” yang menjadi “Sejahtera dan Nyaman untuk Masyarakat” dengan maksud dapat menggerakkan dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam bentuk pelayanan KB bersama masyarakat kearah pelayanan masyarakat seutuhnya. Dikatakan memberikan pelayanan masyarakat seutuhnya oleh karena pelayanan yang diberikan adalah paket lengkap mulai dari pelayanan integrasi pembangunan lainnya. Oleh sebab itu bentuk/polanya disesuaikan dengan kepentingan situasi dan kondisi wilayah. Dengan kata lain gerakan Safari KB Senyum Terpadu bukan semata-mata mencari peserta KB baru saja, tetapi diharapkan dapat memecahkan masalah yang lebih integral dalam gerakan KB Nasional, mulai dari komitmen operasional yang terintegrasi kearah pelayanan manusia seutuhnya.

Pemasangan KB Implant Oleh Petugas Medis

Guna mendukung program tersebut PKU Muhammadiyah Jatinom juga mengadakan acara Safari KB setiap tahunnya. Untuk mengurangi angka kelahiran seta memberlakukan hidup sehat di masyarakat. Acara ini juga digunakan untuk mengedukasi masyarakat tentang pilihan untuk ber-KB karena masyarakat pada umumnya hanya mengetahui 2 jenis KB  yakni KB Suntik dan KB pil, padahal pilihan alat kontrasepsi cukup banyak seperti IUD (Intra Uterin Device), tubektomi, vaksektomi, implant, pil maupun suntik itu sendiri.


Jumat, 26 Agustus 2016

Dengue Fever dan Dengue Hemorrhagic Fever

Adalah pembahasan yang menarik karena kedua penyakit tersebut hampir tiap tahun penyakit tersebut menyerang masyarakat daerah tropis, seperti di Indonesia. Biasanya kedua penyakit tersebut menyerang di musim hujan atau pancaroba dimana pada musim tersebut kelembapan udara pun lingkungan tinggi dan saat itu nyamuk berkembang biak ria.
Dan tahukah anda bahwa Dengue Fever dan Dengue Hemorrhagic Fever adalah dua penyakit yang berbeda? Yup memang dua penyakit itu memang beda walau penyebabnya sama yaitu nyamuk genus aedes. Lalu dimanakah letak perbedaanya apakah hanya ditulisaanya saja tentu tidak semacam itu para ahli medis dengan mudah membuat nama berbeda tanpa ada perbedaannya dari tingkat keparahan penyakit tentu Dengue Hemorrhagic Fever lebih parah dibanding Dengue Fever.  Dengue fever atau yang sering orang awam dengar demam dengue adalah jenis penyakit yang terjadi pada gigitan nyamuk sebagai infeksi virus dengue pertama. Namun, jika manusia sudah terkena virus dengue kemudian terinfeksi kembali secara berulang maka penderita  demam dengue k tersebut memiliki kemungkinan besar terjangkit Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) atau istilah lainnya adalah demam berdarah dengue. Perbedaan yang paling utama adalah pada demam dengue tidak ditemukan manifestasi pendarahan, pada kulit pasien dengan demam dengue hanya tampak ruam kemerahan saja sementara pada pasien demam berdarah dengue akan tampak bintik bintik pendarahan. Pada penderita DHF biasanya  akan mengalami pendarahan di area keluar tubuh mungkin di mulut,gusi, hidung.

Berikut adalah gejala lengkap Dengue Fever:
  • Demam tinggi mendadak secara terus menerus.
  • Sakit kepala terutama dibagian dahi.
  • Sakit di bagian belakang bola mata.
  • Sakit pada bagian tubuh atau sendi.
  • Mual / muntah.
  • Muka kemerahan.
  • Demam akut selama 2-7 hari, disertai sakit kepala, nyeri otot dan sendi
  • Bisa disertai penurunan trombosit.
  • Panas akan turun pada hari ketiga atau keempat.
  • Tingkat penyembuhannya lebih baik.


Dengue Hemorrhagic Fever:
  • Demam tinggi mendadak, disertai nyeri kepala, nyeri di bagian belakang bola mata, terkadang juga nyeri perut.
  • Ada tanda ruam atau bintaik merah di kulit
  • Tidak disertai dengan batuk atau sakit di tenggorokan.
  • Trombosit dan leukosit turun (kurang dari 100.000)
  • Terjadi peningkatan hematokrit (naik 20 persen dari jumlah normal).
  • Perdarahan pada jaringan lunak (hidung, mulut, atau gusi). 
  • Terjadi perembesan plasma. Makin bocor bisa menyebabkan syok.
  • Sakit / nyeri pada ulu hati yang terus menerus.
  • Pendarahan pada hidung, mulut, gusi atau memar pada kulit.
  • Muntah yang terus menerus, kadang disertai dengan darah.
  • Kotoran feses yang berwarna kehitaman, akibat terjadinya pendarahan di organ dalam.
  • Rasa haus yang berlebihan.
  • Kulit yang pucat & dingin.
  • Penurunan kesadaran & mengantuk.
sedangkan upaya pencegahanyang tepat adalah dengan kita menjaga lingkungan kita tetap bersih dan terhindar dari genangan air karena genang air adalah tempat nyamuk berkembang biak. ingat gerakan 3M yaitu Menguras, Menimbun dan Menutup calon tempat ternyaman nyamuk untuk berkembang biak (baca: genangan air)





Kamis, 25 Agustus 2016

Febris atau Demam

a. Pengertian Febris
Febris atau yang sering orang awam kenal dengan istilah demam adalah suatu reaksifisiologis tubuh yang kompleks terhadap penyakit yang ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh diatas nilai normal akibat rangsangan zat pirogen terhadap pengatur suhu tubuh di hipotalamus. Suhu normal tubuh manusia berkisar antara 36.5-37.2 ˚C. Suhu subnormal yaitu <36.5 ˚C, hipotermia merupakan suhu <35 ˚C. Demam terjadi jika suhu >37.2 ˚C. hiperpireksia merupakan suhu ≥41.2 ˚C. Terdapat perbedaan pengukuran suhu di oral, aksila, dan rectal sekitar 0.5 ˚C; suhu rectal > suhu oral > suhu aksila.

b. Gejala Febris
  • Demam.
  • Suhu meningkat > 380 C.
  • Menggigil.
  • Lesu, gelisah dan rewel serta sulit tidur.
  • Berkeringat, wajah merah dan mata berair.
  • Selera makan turun.
c. Penyebab Febris
Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral (misalnya: perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis penyebab demam diperlukan antara lain: ketelitian penggambilan riwayat penyakit pasien, pelaksanaan pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit dan evaluasi pemeriksaan laboratorium.serta penunjang lain secara tepat dan holistik.
Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada demam adala cara timbul demam, lama demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lian yang menyertai demam.
Demam belum terdiagnosa adalah suatu keadaan dimana seorang pasien mengalami demam terus menerus selama 3 minggu dan suhu badan diatas 38,3 derajat celcius dan tetap belum didapat penyebabnya walaupun telah diteliti selama satu minggu secara intensif dengan menggunakan sarana laboratorium dan penunjang medis lainnya.

d. Pencegahan Febris
Cara pencegahan penyakit ini yaitu dengan cara menjaga makanan yang akan di konsumsi, mencegah terjadinya diri dari serangan hujan, mencegah dari virus, polusi. 

e. Pengobatan Febris
 -  Acetominophen/Paracetamol.
Bekerja pada hypothalamus.
10 -15 mg/kgBB/dose PO/PR q4-6 jam maximum; 2,6 gm/24 jam.
 -Hepapatoksik bagi yang lemah liver.
 Ibuprofen (sejenis NSAID)
Inhibisi bentuknya prostoglandin.
5-10 mg/kg/dose PO q6-8h prn maximum 40 mg/kg/d or 2.4 g/d.
Renotoksik, mudah perdarahan lambung.

f. Patofisiologi Febris
Suhu badan tengah/core 'biasa' 37 derajat celcius. Dalam 24 jam bervariasi +/- ~0,5 derajat celcius, turun pada pagi naik pada turun.
Definisi klasik febris.fever: =/> 38 derajat celcius. Suhu badan di atur melalui aksi para prostoglandin pada hipotalamus dengan mengubah kontriksi sestem perbedaan darah.









Senin, 26 Oktober 2015

FISIOTERAPI

Fisioterapi adalah salah satu upaya pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menyembuhkan,memulihkan penyakit yang menyebabkan gangguan fisik maupun gangguan organ tubuh dengan menggunakan penyinaran,gelombang elektromagnetik,gelombang ultrasonic,stimulasi electrical,teknik latihan secara manual
Pelayanan fisioterapi yang tersedia :
1.IR+ES/TENS
   -IR (Infra Red)
     Sinar infra merah mempunyai efek panas sampai jaringan kulit.
   -ES (Electrical Stimulation)
     Arus frekuensi rendah sampai menengah yang berfungsi untuk merangsang syaraf motorik dan sensasi.
2.TERAPI LATIHAN
3.MASSAGE

KASUS YANG DITANGANI :