Kamis, 01 September 2016

Typhoid Fever ( Demam Tifus)


Demam tifoid (Typhoid fever) adalah jenis penyakit yang berkaitan dengan demam . Orang awam menyebutnya dengan demam tifus atau tipes. Penyakit ini biasa disebabkan oleh bakteri yang disebut Salmonella typhi, juga berhubungan dengan bakteri yang menyebabkan keracunan makanan salmonella. Demam tifoid sangat menular. Orang yang terinfeksi bisa menularkan bakteri dari tubuh mereka misalnya melalui feses atau ya
ng paling jarang dalam urin mereka.



Setelah infeksi terjadi akan muncul satu atau beberapa gejala berikut ini:
  • Demam tinggi dari 39° sampai 40 °C (103° sampai 104 °F) yang meningkat secara perlahan mulai sore hari hingga dini hari
  • Tubuh menggigil
  • Denyut jantung lemah (bradycardia)
  • Badan lemah
  • Sakit kepala yang hebat pada malam hari, terutama di belakang kepala
  • Nyeri otot myalgia
  • Kehilangan nafsu makan
  • Konstipasi
  • Sakit perut
  • Pada kasus tertentu muncul penyebaran vlek merah muda ("rose spots").

Ada berbagai macam penanganan terhadap pasien penderita Typhoid fever
  • Pasien tanpa komplikasi dapat diobati secara rawat jalan. Mereka harus disarankan untuk menggunakan teknik mencuci tangan yang ketat dan untuk menghindari menyiapkan makanan untuk orang lain selama sakit.
  • Pengobatan penderita Demam Tifoid di Rumah Sakit terdiri dari pengobatan suportif meliputi istirahat dan diet, medikamentosa, terapi penyulit (tergantung penyulit yang terjadi). Pasien harus tirah baring absolut sampai minimal 7 hari bebas demam atau kurang lebih selama 14 hari.
  • Diet dan terapi penunjuang dilakukan dengan pertama, pasien diberikan bubur saring, kemudian bubur kasar ,  juga perlu diberikan vitamin dan mineral untuk mendukung keadaan umum pasien.
  • Penderita penyakit tifus yang berat, disarankan menjalani perawatan di rumah sakit. Antibiotika umum digunakan untuk mengatasi penyakit tifus. Waktu penyembuhan bisa makan waktu 2 minggu hingga satu bulan.
  • Obat-obat pilihan pertama adalah kloramfenikol, ampisilin/amoksisilin dan kotrimoksasol. Obat pilihan kedua adalah sefalosporin generasi III. Obat-obat pilihan ketiga adalah meropenem, azithromisin dan fluorokuinolonKloramfenikol diberikan dengan dosis 50 mg/kg BB/hari, terbagi dalam 3-4 kali pemberian, oral atau intravena, selama 14 hari. Bilamana terdapat indikasi kontra pemberian kloramfenikol , diber ampisilin dengan dosis 200 mg/kgBB/hari, terbagi dalam 3-4 kali. Pemberian, intravena saat belum dapat minum obat, selama 21 hari, atau amoksisilin dengan dosis 100 mg/kgBB/hari, terbagi dalam 3-4 kali. Pemberian, oral/intravena selama 21 hari kotrimoksasol dengan dosis (tmp) 8 mg/kbBB/hari terbagi dalam 2-3 kali pemberian, oral, selama 14 hari.
  • Penderita penyakit tifus yang berat dapat diberi seftriakson dengan dosis 50 mg/kg BB/kali dan diberikan 2 kali sehari atau 80 mg/kg BB/hari, sekali sehari, intravena, selama 5-7 hari. Pada kasus yang diduga mengalami MDR, maka pilihan antibiotika adalah meropenem, azithromisin dan fluoroquinolon.
  • Bila tak terawat, demam tifoid dapat berlangsung selama tiga minggu sampai sebulan. Kematian terjadi antara 10% dan 30% dari kasus yang tidak terawat. 
  • Jika pengobatan antibiotik gagal untuk membasmi kereta hepatobiliary, kandung empedu harus direseksi. Kolesistektomi tidak selalu berhasil dalam memberantas carrier karena infeksi hati yang terus ada.



Ilustrasi Bakteri Salmonella typhi

Rabu, 31 Agustus 2016

Pemeriksaan Darah Lengkap

Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu suatu jenis pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping itu juga pemeriksaan ini sering dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon terapi pada pasien yang menderita suatu penyakit infeksi.



Pemeriksaan Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan, yaitu :
  • Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. Dalam menentukan normal atau tidaknya kadar hemoglobin seseorang kita harus memperhatikan faktor umur.
  • Hematokrit merupakan ukuran yang menentukan banyaknya jumlah sel darah merah dalam 100 ml darah yang dinyatakan dalam persent (%). Kadar hemoglobin berbanding lurus dengan kadar hematokrit, sehingga peningkatan dan penurunan hematokrit terjadi pada penyakit-penyakit yang sama Nilai normal hematokrit yaitu : pria berkisar 40,7% - 50,3%. wanita berkisar 36,1% - 44,3%.
  • Leukosit (White Blood Cell / WBC) merupakan komponen darah yang berperanan dalam memerangi infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun proses metabolik toksin, dll. Nilai normal leukosit berkisar 4.000 - 10.000 sel/ul darah.
  • Trombosit (platelet).
    merupakan bagian dari sel darah yang berfungsi membantu dalam proses pembekuan darah dan menjaga integritas vaskuler. Beberapa kelainan dalam morfologi trombosit antara lain giant platelet (trombosit besar) dan platelet clumping (trombosit bergerombol). Nilai normal trombosit berkisar antara 150.000 - 400.000 sel/ul darah.
  • Eritrosit (Red Blood Cell / RBC).
    Eritrosit atau sering disebut sel darah merah, adalah bagian darah dengan komposisi terbanyak di dalam darah. Fungsi utamanya adalah sebagai tempat metabolisme makanan untuk dapat menghasilkan energi serta mengangkut O2 (oksigen) dan CO2 (karbon dioksida). Pada penyakit-penyakit kronis seperti penyakit hati, anemia, dan leukemia bias ditemui penurunan jumlah sel darah merah. Pada pemeriksaan lanjutan, biasanya laboratorium akan melampirkan nilai-nilai seperti MCV dan MCHC.
  • Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC).
  • Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR).
  • Hitung Jenis Leukosit (Diff Count).
  • Platelet Disribution Width (PDW).
  • Red Cell Distribution Width (RDW).

Pemeriksaan Darah Lengkap biasanya disarankan kepada setiap pasien yang datang ke suatu Rumah Sakit yang disertai dengan suatu gejala klinis, dan jika didapatkan hasil yang diluar nilai normal biasanya dilakukan pemeriksaan lanjutan yang lebih spesifik terhadap gangguan tersebut, sehingga diagnosa dan terapi yang tepat bisa segera dilakukan. Lamanya waktu yang dibutuhkan suatu laboratorium untuk melakukan pemeriksaan ini berkisar maksimal 2 jam.




Selasa, 30 Agustus 2016

ISPA

ISPA sering disalah-artikan sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Yang benar, ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Akut, yang meliputi saluran pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu atau lebih bagian dari saluran napas mulai dari hidung (saluran bagian atas) hingga jaringan di dalam paru-paru (saluran bagian bawah). ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia (radang paru-paru) sering terjadi pada anak-anak terutama apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang tidak sehat. Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu besar karena dipakai untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau malah berlebihannya pemakaian antibiotik.

ISPA akan menimbulkan gejala yang terutama terjadi pada hidung dan paru-paru. Beberapa gejalanya antara lain:
  • Hidung tersumbat atau berair.
  • Para-paru terasa terhambat.
  • Batuk-batuk dan tenggorokan terasa sakit.
  • Kerap merasa kelelahan.
  • Tubuh merasa sakit.
  • Apabila ISPA bertambah parah, gejala yang lebih serius akan muncul, seperti:
  • Kesulitan bernapas.
  • Demam tinggi dan menggigil.
  • Tingkat oksigen dalam darah rendah.
  • Kesadaran yang menurun dan bahkan pingsan.


Berikut ini adalah beberapa mikroorganisme penyebab munculnya ISPA yang sudah diketahui.
  • Adenovirus. Gangguan pernapasan seperti pilek, bronkitis, dan pneumonia bisa disebabkan oleh virus ini yang memiliki lebih dari 50 jenis.
  • Rhinovirus. Ini adalah jenis virus yang menyebabkan pilek. Tapi pada anak kecil dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah, pilek biasa bisa berubah menjadi ISPA pada tahap yang serius.
  • Pneumokokus. Ini adalah jenis bakteri yang menyebabkan meningitis. Tapi bakteri ini bisa memicu gangguan pernapasan lain, seperti halnya pneumonia.

Sistem kekebalan tubuh seseorang sangat berpengaruh dalam melawan infeksi virus maupun bakteri terhadap tubuh manusia. Risiko seseorang mengalami infeksi akan meningkat ketika kekebalan tubuh lemah. Hal ini cenderung terjadi pada anak-anak dan orang yang lebih tua. Atau siapa pun yang memiliki penyakit atau kelainan dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
ISPA sendiri akan lebih mudah menjangkiti orang yang menderita penyakit jantung atau memiliki gangguan dengan paru-parunya. Perokok juga berisiko tinggi terkena infeksi saluran pernapasan akut dan cenderung lebih sulit untuk pulih dari kondisi ini.

Penderita infeksi saluran pernafasan atas biasanya menerima perawan dokter di rumah sakit atau rawat jalan. Obat untuk melawan virus diberikan agar infeksi segera sembuh dan tubuh cepat pulih. Namun disamping menggunakan perawatan dokter, maka bisa mencoba perawatan alami seperti dibawah ini :
Campurkan sekitar 2 cm jahe ke dalam air rebusan teh Anda dan minum selama dua atau tiga kali dalam sehari. Teh dan jahe akan membantu tubuh dalam melawan infeksi, mengatasi peradangan dan membuat nafas menjadi lebih lega. Anda juga bisa menambahkan madu agar khasiatnya lebih besar.
Jika Anda mengalami sakit tenggorokan yang menyebabkan tenggorokan tidak nyaman, maka bisa mengatasi infeksi dengan berkumur air garam. Campurkan satu sendok teh garam ke dalam segelas air. Gunakan berkumur selama beberapa kali dalam sehari hingga tenggorokan terasa lebih baik.
Jika mengalami gangguan sakit kepala yang sangat berat maka cobalah untuk minum air yang direbus bersama dengan bawang putih. Anda juga bisa mencoba untuk makan sup sayuran yang ditambahkan bawang putih.
Saat terkena ISPA maka tubuh membutuhkan perlawanan yang kuat untuk mengatasi infeksi. Anda juga bisa memperbanyak makan buah yang mengandung vitamin C tinggi. Jadi pengawasan terhadap gejala ISPA sangat baik dilakukan agar kondisi tubuh tidak lebih parah.



Senin, 29 Agustus 2016

Safari KB di PKU Muhammadiyah Jatinom


Safari KB Senyum Terpadu  adalah usaha intensifikasi program KB yang pencanangannya dimulai pada tahun 1983 di Istana Bogor, berasal dari akronim “Sungguh Enak dan Nyaman untuk Masyarakat” yang menjadi “Sejahtera dan Nyaman untuk Masyarakat” dengan maksud dapat menggerakkan dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam bentuk pelayanan KB bersama masyarakat kearah pelayanan masyarakat seutuhnya. Dikatakan memberikan pelayanan masyarakat seutuhnya oleh karena pelayanan yang diberikan adalah paket lengkap mulai dari pelayanan integrasi pembangunan lainnya. Oleh sebab itu bentuk/polanya disesuaikan dengan kepentingan situasi dan kondisi wilayah. Dengan kata lain gerakan Safari KB Senyum Terpadu bukan semata-mata mencari peserta KB baru saja, tetapi diharapkan dapat memecahkan masalah yang lebih integral dalam gerakan KB Nasional, mulai dari komitmen operasional yang terintegrasi kearah pelayanan manusia seutuhnya.

Pemasangan KB Implant Oleh Petugas Medis

Guna mendukung program tersebut PKU Muhammadiyah Jatinom juga mengadakan acara Safari KB setiap tahunnya. Untuk mengurangi angka kelahiran seta memberlakukan hidup sehat di masyarakat. Acara ini juga digunakan untuk mengedukasi masyarakat tentang pilihan untuk ber-KB karena masyarakat pada umumnya hanya mengetahui 2 jenis KB  yakni KB Suntik dan KB pil, padahal pilihan alat kontrasepsi cukup banyak seperti IUD (Intra Uterin Device), tubektomi, vaksektomi, implant, pil maupun suntik itu sendiri.